Ada ungkapan di masyarakat bahwa sabar itu ada batasnya.
Ungkapan diatas sah-sah saja karena manusia memang terbatas kemampuannya untuk dapat menahan kesabaran. Ketika pertama kali ditindas atau dirampas hak-hak seseorang oleh orang lain, orang tersebut masih dapat bersabar. Ketika kedua kali, ketiga kali, keempat kali dan seterusnya orang tersebut ditindas, akhirnya kesabaran memuncak, amarah meluap dan terjadilah serangan balik ke arah orang yang melakukan penindasan. Maka jangan heran, ada begitu banyak terjadi keributan, kekacauan, perkelahian dan bahkan pembunuhan diakibatkan memuncaknya kesabaran seseorang.
Di dalam I Korintus 13:4 dikatakan bahwa kasih itu sabar. Ini adalah salah satu rumusan yang diberikan oleh Rasul Paulus mengenai kasih. Begitu sederhana dan gampang dicerna. Paulus menulis Kasih di dalam bahasa aslinya yaitu agave, yaitu suatu pemberian cinta yang tidak mengharapkan imbalan, yang tidak mengharapkan balasan. Kalau dikatakan bahwa kasih itu sabar berarti sabar yang dimaksud disini adalah sabar yang tiada batasnya, sabar yang tidak berbalas, sabar yang tidak memantulkan suatu hubungan timbal balik.
Saudara, memiliki sikap bersabar memang sangat sukar untuk diterapkan. Kita berkata bahwa kesabaran itu ada batasnya karena manusia terbatas kemampuannya dan itu benar adanya. Tapi jangan salah bahwa ketika sebuah masalah ditimpakan kepada kita, Tuhan mengijinkan itu terjadi dalam kapasitas kita sebagai manusia bukan dalam kapasitas sebagai manusia super atau sebagai malaikat. Artinya Tuhan memberi suatu ujian kesabaran kepada kita tidak melampaui kemampuan yang kita miliki (I Korintus 10:13).
Manusia sendiri yang selalu mengkondisikan diri dengan mengatakan bahwa tidak bisa bersabar lebih lama lagi untuk menghadapi permasalahan yang ada dan mengatakan sabar ada batasnya.
Ketika Tuhan mengijinkan kita diuji dengan adanya seorang suami yang suka main tampar, suka mabuk-mabukan, kita berkata bahwa kita tidak sabar lagi melihat kelakuan suami seperti itu dan minta bercerai. Ketika di kantor kita memiliki teman atau pemimpin yang arogan dan suka menghina, kita berkata bahwa kesabaran ada batasnya dan kita melawan serta menjadi musuhnya. Ketika di jalanan yang semrawut dan macet, ada orang yang menyenggol kendaraan dan lantas dia memaki-maki kita, kita berkata bahwa sabar ada batasnya dan kita balik menyerang dan memaki orang tersebut. Kita cenderung tidak sabar dalam segala hal dan menganggap seakan-akan Tuhan memberikan suatu cobaan yang begitu berat dan tidak ada ujungnya. Padahal firman Tuhan katakan bahwa kasih itu sabar, sehingga kalau kita mengasihi berarti kita adalah orang yang sabar. Kalau kita mengatakan tinggal dan ada di dalam kasih, itu berarti kita tinggal di dalam kesabaran. Dan walaupun kita merupakan manusia yang terbatas kemampuannya, ketahuilah, firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan akan memberikan kekuatan bagi setiap orang untuk dapat menjalani hari-hari yang begitu berat dan akan memberikan jalan keluar dari setiap permasalahan yang kita hadapi karena Dia tahu bahwa kita adalah manusia dan Dia tahu kemampuan kita. Dia tahu jalan dan arah yang akan kita tuju yaitu suatu hari depan yang penuh harapan. Oleh karena itu, mari selalu bersabar dalam segala hal agar kita dapat melihat karya Tuhan yang begitu dahsyat dalam kehidupan kita. Dan Pesan renungan kali ini adalah : bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! (Roma 12:12).
Puji nama Tuhan. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar