1. Menambah Kepintaran
Ini yang kita sudah sering dengar. Mereka-mereka yang banyak membaca memiliki indeks prestasi dan nilai terbaik di sekolahnya; dan tentu saja secara umum lebih berwawasan. Tapi sebenarnya tidak hanya itu.
Dalam paper yang berjudul What Reading Does for the Mind , Anne E. Cunningham menyatakan bahwa membaca, secara umum, membuat kita jadi pintar dan tetap seperti itu sampai tua nanti. Membaca memiliki konsekuensi kognitif yang lebih luas ketimbang sekedar memberi kemampuan bagi sang pembaca dalam menarik makna dari bacaan. Dalam waktu yang terakumulasi, kebiasaan membaca akan menjadikan kapabilitas kognitif seseorang meningkat dalam banyak aspeknya.
Lebih jauh lagi, studi yang dilakukan oleh Cunningham menemukan bahwa keterampilan berpikir analitis bisa diperkuat dengan membaca. Selain wawasan sang pembaca bisa meningkat, dia juga jadi punya kemampuan lebih dalam mengenali dan memahami pola, yang dari sinilah kemudian kemampuan analitis menjadi meningkat.
2. Mengurangi Stres, Menenangkan Diri
Baiklah, membaca buku kalkulus III barangkali tidak malah membuat rileks. Tapi secara umum, ketika kita membaca, perhatian kita beralih ke bahan bacaan kita itu. Paling efektif manakala yang dibaca adalah buku fiksi, yang merupakan bacaan menarik sebelum tidur.
Tidak hanya itu, membaca juga membuat seseorang jadi anteng. Ya memang mana pernah Anda melihat seseorang yang tenggelam dalam bacaannya asyik berjingkrak-jingkrak. Membaca merupakan terapi yang baik bagi seseorang yang ingin mengistirahatkan fisik dan memberi asupan yang bergizi bagi pikirannya.
3. Menambah Kosakata untuk Respon yang Lebih Baik
Sudah tahu kan; membaca meningkatkan penguasaan kita atas kata (kosakata/vocabulary) dan membuat pengejaan kita pada kata jadi lebih baik. Jika Anda pikir ini hanyalah cocok untuk anak kecil, coba pikirkan lagi. Pernahkah Anda seperti kehabisan kata-kata? Benak Anda sepertinya ingin memuntahkan sesuatu tapi Anda benar-benar kebingungan bagaimana representasi yang tepat untuk semua isi pikiran Anda?
Nah, hal itu bisa terjadi manakala kita masih kekurangan kosakata untuk mewakili perasaan atau gagasan kita. Kegagalan kita dalam mencari perwakilan kata yang presisi akan membuat diri kita merasa tak nyaman hingga sampai pada taraf pensabotasean diri. Bayangkan saja bila Anda semisal tidak mengenal kata “gemes” dan lalu menggunakan kata “marah” untuk apa2 yang harusnya cukup diwakilkan dengan kata “gemes”. Pastilah emosi dan tindakan Anda akan terpengaruh dari pemilihan representasi perasaan yang salah itu.
Cuma itu saja?
Well, membaca membuat kita belajar tentang beragam cara pandang, sehingga jadikan kita lebih bijak. Membaca membantu kita untuk terinspirasi oleh banyak gagasan, membantu kita dalam berkomunikasi, menemukan orang2 yang sama seperti kita, memperluas imajinasi positif, membuat kita tahu apa-apa yang orang lain ketahui, membuat kita terhindar dari melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan orang lain, membantu kita dalam menyelesaikan permasalahan yang susah dan menghadapi kesulitan dalam hidup, membuat kita belajar dari pribadi2 istimewa sepanjang jaman, membantu kita belajar budaya berbagai bangsa dan kebudayaan di seluruh dunia, membantu kita mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, membantu kita obat mana di botol yang mana, membantu kita mengetahui isi film ketika kita tidak paham dengan bahasa yang diucapkan, …. dan seterusnya dan seterusnya…
Carilah para pengubah dunia yang suka menghabiskan waktu mereka di depan televisi… Tak ada, bukan? Yang Anda akan temukan pastilah mereka mereka yang gemar membaca hingga ribuan buku selama hidup mereka.
Entah ingin menjadi apapun seseorang nantinya, entah seberapa besar perubahan yang ingin dikenakan, Anda pastilah butuh wawasan & pengetahuan. Dan membaca adalah cara yang amat baik untuk bisa mengantarkan seseorang meraih impiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar